56 Orang Eks Jamaah Islamiah di Sumatera Selatan Mengucapkan Ikrar Setia Kepangkuan NKRI

- Jurnalis

Jumat, 20 September 2024 - 18:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Detaksilampari.com, PALEMBANG – Sebanyak 56 mantan anggota jamaah islamiah di wilayah Sumatera Selatan dan narapidana (napi) teroris bersumpah kembali setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), di ballroom salah satu hotel ternama dikota Palembang pada Kamis (19/9/2024).

Ikrar yang dikemas dalam kegiatan bertajuk ‘Sanjo Kawan-Kawan Guritan’ yang bermakna silaturahmi teman teman komunitas Guritan tersebut diselenggarakan oleh BNPT RI bersama Densus 88 AT Polri.

Ikrar yang dipimpin oleh ustadz Imtiham Asy Syaf’i, ustadz Bambang Sukirno dan ustdz Tony Timur, serta turut disaksikan oleh Wakapolda Sumsel Brigjen M.Zulkarnain Sik Msi dan Kabid Humas Kombes Sunarto. Pengucap ikrar merupakan mantan anggota atau simpatisan dari jaringan Jamaah Islamiyah (JI) yang tersebar di Sumsel dan mantan napi teroris.

Selengkapnya, teks ikrar yang disebut sebagai ‘Deklarasi Palembang’ tersebut berisi tiga point sebagai berikut.

Baca Juga :  Wakapolda Sumsel Bersama Kasdam II Sriwijaya Pimpin Bakti Sosial dan Bakti Kesehatan Alumni Akabri 1994

Bissmillahirohmanirohiim
Kami eks anggota dan simpatisan aljamaah al islamiah wilayah Sumatera Selatan menyatakan mendukung (sami’na wa atho’na) terhadap pembubaran aljamaah al islamiah oleh para masyayikh kami di Bogor tanggal 30 Juni 2024.

Siap kembali kepangkuan NKRI, dan terlibat aktif mengisi kemerdekaan serta menjauhkan diri dari pemhaman dan kelompok tatharrus atau ekstrim.

Siap mengikuti peraturan hukum yang berlaku di NKRI, serta berkomitmen dan konsisten untuk menjalankan hal hal yang merupakan konsekwensi logisnya.

Deklarasi atau pengambilan sumpah kembali setia pada NKRI tersebut merupakan rentetan dari sebelumnya para pentolan Jamaah Islamiah bersepakat membubarkan diri yang berlangsung di Jakarta, pada Minggu (30/6/2024) lalu dan kemudian diikuti para anggota maupun simpatisan yang berada di daerah termasuk di Sumatera Selatan.

Sumatera Selatan sendiri merupakan daerah ke 33 yang akhirnya kembali setia ke NKRI.

Baca Juga :  Survey Independen ‘Citra Lembaga’ Oleh Litbang Kompas, Institusi Polri Bertengger di Peringkat II Setelah TNI

Ustadz Imtihan Safi’i yang merupakan mantan Ketua Fatwa Jamaah Islamiah kepada awak media mengatakan, pihaknya mengevaluasi bahwa ada diantara langkah pemikiran dan beberapa pemahamannya yang berpotensi menimbulkan ekstrimisme dan radikalisme.

“Kami yang komitmen pada Ahlul Sunnah Waljamaah memandang esktrimisme dan radikalisme bukan bagian dari itu, makanya pada akhirnya kami menyatakan bubar,” tegas Ustadz Imtihan Saf’i usai memimpin para anggota dan simpatisan jamaah islamiah di Sumatera Selatan mendeklarasikan setia kepada NKRI.

Menurutnya di Sumatera Selatan lebih banyak didominasi oleh simpatisan yang menerima pola pendekatan melalui dakwah.

“Meski sudah banyak yang mendeklarasikan diri setia kembali kepada NKRI, namun masih ada segelintir anggota jamaah islamiah yang belum mendeklarasikan diri kembali setia pada NKRI,” tuturnya.

“Namun tentu saja itu karena belum adanya kesepahaman. Namun Alhamdulillah setelah kita beri ilmunya mereka sepakat untuk kembali,” imbuhnya.

Baca Juga :  Kapolda Sumsel Pimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan Operasi Ketupat Musi 2024

Setelah resmi bubar, pihaknya berkomitmen berupaya mengembalikan kepercayaan masyarakat dan pemerintah, sehingga dapat diterima kembali oleh masyarakat.

Syaf’i menambahkan, hingga yang ke 33 ini sudah lebih dari 5000 anggota atau simpatisan jamaah islamiah yang telah bersumpah kembali setia pada NKRI.

“Kalau sudah diterima, tentunya kami kembali beramal shalih namun dengan tidak menabrak aturan, setia kepada NKRI,” tegasnya.

Arnold, salah seorang mantan napiter asal Palembang yang baru bebas  pada bulan Juni lalu, merupakan mantan anggota jamaah islamiah asal Palembang yang ditangkap pada November 2020 lalu.

“Komitmen kami ketika melakukan kesalahan kita evaluasi, dan memang itu hal yang salah. Maka itu adalah hal yang harus kami tinggalkan,” tandasnya. **

Editor : Andi Salahudin

Sumber Berita : Humas Polres Mura

Berita Terkait

Porwada Muba, Atlet PWI Mura Raih Satu Medali Perunggu
Ogan Ilir Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Porwada V Tahun 2025
Tingkatkan Kompetensi di Era Digital, Polda Sumsel Gelar Pelatihan Kehumasan
Kapolda Sumsel Pimpin Apel Persiapan Pengamanan Pengawalan Pilkada Serentak 2024
Setahun Jual Narkotika, Pria Ini Terancam Hukuman Seumur Hidup
Jalankan Program Pemerintah, Polda Sumsel Berikan Makan Sehat Bergizi Gratis Bagi Siswa Sekolah Dasar
Mantapkan Sinergitas TNI – Polri, Kabid Propam Polda Sumsel Coffee Morning Bersama Dandenpom II / 4 Palembang
Aset TPPU Senilai 13 Milyar Disita Penyidik Ditreskrimsus Polda Sumsel Dari BC, Tersangka Illegal Mining di Muara Enim
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 5 Desember 2024 - 21:27 WIB

Porwada Muba, Atlet PWI Mura Raih Satu Medali Perunggu

Kamis, 5 Desember 2024 - 18:31 WIB

Ogan Ilir Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Porwada V Tahun 2025

Kamis, 5 Desember 2024 - 18:27 WIB

Tingkatkan Kompetensi di Era Digital, Polda Sumsel Gelar Pelatihan Kehumasan

Sabtu, 23 November 2024 - 20:08 WIB

Kapolda Sumsel Pimpin Apel Persiapan Pengamanan Pengawalan Pilkada Serentak 2024

Rabu, 13 November 2024 - 20:33 WIB

Setahun Jual Narkotika, Pria Ini Terancam Hukuman Seumur Hidup

Berita Terbaru

Musi Rawas

Kedapatan Bawa Sajam, Pria Ini Diamankan Saat Patroli Hunting

Kamis, 19 Des 2024 - 17:04 WIB

Musi Rawas

Jelang Nataru Bupati Pastikan Harga Bahan Pokok Aman

Kamis, 19 Des 2024 - 16:36 WIB